Definisi Cost, Definisi Akuntansi Biaya, Hubungan Antara Cost Accounting, Financial Accounting dan Managerial Accounting

RUANG LINGKUP AKUNTANSI BIAYA DAN KONSEP BIAYA


Definisi dari "Cost" dan Akuntansi Biaya 


Definisi Cost

The Commite on Cost Concepts and Standards of The American Accounting Association memberikan definisi untuk istilah Cost sebagai berikut:" Cost is foregoing measured in monetary term incurred or potentially to be incurred to achieved a specific objective". Cost ialah suatu pengorbanan yang diukur dengan uang, yang telah dikeluarkan atau yang secara potensial harus dikeluarkan untuk mencapai suatu tujuan.

Oleh karena itu maka istilah "Cost" mempunyai tiga pengertian sebagai
berikut:

1) Cost = Biaya
Misalnya:
Material Cost = Biaya pemakaian bahan baku
Labor Cost = Biaya Upah atau biaya tenaga kerja
Fixed Cost = Biaya Tetap

2) Cost = Harga Beli
Misalnya :
Average cost method = metode harga beli rata-rata
Cost of land = Harga Beli Tanah
Cost of Market = Harga Beli atau Harga Pasar (harga ganti)

3) Cost = Harga Pokok

Misalnya:
Cost of goods sold  = Harga pokok dari barang yang dijual
Cost of Sales = Harga Pokok Penjualan
Cost of Manufacturing = Harga Pokok Produksi

Telah disebutkan di atas terjemahan dari cost. Cost (biaya) merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya. Apakah biaya itu? Berikut diuraikan istilah biaya.

Biaya didefinisikan sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Pengertian biaya dalam arti luas merupakan pengorbanan ekonomis yang dapat diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam akuntansi biaya, biaya merupakan semua pengeluaran yang sudah terjadi yang digunakan untuk memproses produksi yang dihasilkan.

Seluruh biaya yang terjadi tersebut akan membentuk suatu harga pokok yang kalau dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan menghasilkan harga pokok produk per unit. Dalam artian sempit biaya merupakan sebagai bagian dari harga perolehan aktiva atau dengan istilah harga pokok.

Definisi Akuntasi Biaya


Akuntansi biaya sebagai bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses penyajian dan analisa terhadap biaya-biaya yang yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Pengertian akuntansi biaya menurut beberapa pakar:

  1. Menurut Schaum : Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari akuntansi biaya yaitu melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
  2. Menurut Carter dan Usry : Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin strategis.
  3. Menurut Mulyadi : Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
  4. Menurut R.A Supriyono : Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan menekan transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

Hubungan Antara Cost Accounting, Financial Accounting dan Managerial Accounting


Sebelum menjelaskan hubungan akuntansi biaya, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen akan disajikan ringkasan perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen pada tabel berikut ini:
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Dari tabel diatas secara garis besar akuntansi dibagi menjadi dua yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, masing-masing memiliki karakteristik tersendiri dari berbagai dimensi.

"Financial Accounting" berhubungan dengan klasifikasi, pencatatan dan interpretasi dari transaksi- transaksi perusahaan sedemikian rupa, sehingga secara berkala dapat disusun daftar-daftar keuangan atau laporan-laporan keuangan, yang menunjukkan baik hasil-hasil yang sebenarnya dari transaksi tersebut, maupun kondisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan pada akhir suatu periode.

Akuntansi keuangan ini memberikan data pada kepada pimpinan perusahaan dan pihak eksternal mengenai jumlah biaya-biaya untuk memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Jika terdapat beberapa macam barang atau jasa yang diproduksi, maka jumlah seluruhnya dari barang-barang atau jasa-jasa ini sukar untuk digunakan sebagai bahan untuk tujuan pengendalian.

Oleh karena itu, maka prosedur akuntansi keuangan terpaksa harus diperluas sedemikian rupa, sehingga memberi kemungkinan untuk menetapkan harga pokok untuk memproduksi dan menjual tiap macam barang atau jasa, tidak pada akhir periode, akan tetapi pada waktu barang-barang itu diproduksi atau pada waktu jasa-jasa itu diberikan.

Dengan demikian data yang terperinci mengenai biaya pemakaian bahan baku, biaya upah langsung dan biaya produksi tak langsung untuk tiap macam barang yang diproduksi atau tiap macam jasa yang diberikan, maka pimpinan perusahaan dapat melakukan pengendalian biaya dan pendapatan yang efektif.

Jadi "Cost Accounting" merupakan perluasan dari Financial Accounting atau "General Accounting" dari suatu perusahaan, yang dapat memberikan harga pokok untuk memproduksi atau menjual tiap macam barang atau jasa kepada Pimpinan perusahaan. Walaupun tekanan dari Cost Accounting sebagian besar ditujukan kepada perusahaan industri, akan tetapi " Modern Cost Accounting and Control" digunakan juga dalam bidang distribusi, perbankan, asuransi, public utilities dan perusahaan-perusahaan swasta maupun milik negara.

Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan pasti berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Manajemen dalam hal ini terdiri dari top manajemen, middle manajemen dan lower managemen. Umumnya informasi yang dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan kepada pihak luar.

Cost Accounting merupakan alat dari Manajemen, Oleh karena itu maka Cost Accounting merupakan bagian yang integral dari proses manajemen. Cost Accounting memberikan klasifikasi dan pembagian biaya-biaya yang tepat, mengontrol bahan baku, bahan-bahan penolong, upah dan biaya-biaya tak langsung, menetapkan standar-standar untuk mengukur efisiensi, memberikan data untuk menyusun budget, menetapkan harga, mengurangi kerugian-kerugian karena kondisi musim dan menetapkan kebijaksanaan untuk mengadakan ekspansi atau pengurangan aktivitas-aktivitas. Oleh karena itu maka Cost Accounting memberikan data kepada Manajemen mengenai biaya-biaya untuk memproduksi dan menjual barang-barang atau jasa-jasa.

Selain perbedaan yang ada seperti yang disajikan pada tabel sebelumnya antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki kesamaan, yaitu:

  1. Baik akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen merupakan pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
  2. Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen juga berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Dengan demikian akuntansi biaya dapat merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Dari keseluruhan perbedaan diantara kedua tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, akuntansi biaya dapat memenuhi semua karakteristik keduanya misalnya akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan sehingga akuntansi biaya memenuhi karakter akuntansi manajemen dan memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan, sehingga akuntansi biaya memenuhi karakter akuntansi keuangan.

Fungsi-Fungsi dari Cost Accounting

Cost Accounting mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:

  1. Menetapkan dan menganalisis biaya-biaya dan pendapatan dari suatu perusahaansedemikian rupa sehingga dapat mengadakan perbandingan antar bagian-bagian yang ada dalam perusahaan dan perbandingan menurut waktu.
  2. Mengumpulkan dan menggunakan data biaya untuk tujuan pengendalian biaya.
  3. Membebankan biaya-biaya kepada pendapatan-pendapatan dengan cara setepat-tepatnya.
  4. Mengadakan penyelidikan biaya-biaya yang dapat digunakan untuk menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan perumusan rencana-rencana operasi yang menguntungkan.

Tujuan dari Cost Accounting

Tujuan akuntansi biaya adalah menyediakan suatu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu:
1.
Penentuan harga pokok produk atau jasa, Penetapan harga pokok akan dapat membantu dalam:

a.
Penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam proses

b.
Penetapan harga jual produk terutama harga jual yang didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok.
2.
Perencanaan dan pengendalian laba.

Akuntansi biaya menyediakan informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
3.
Pengambilan keputusan Manajemen.

Secara rinci Cost Accounting mempunyai lima tujuan sebagai berikut;

1)
Menetapkan biaya-biaya dan laba untuk suatu periode pembukuan tertentu.

2)
Menetapkan nilai-nilai persediaan barang-barang

3)
Membantu dan ikut serta dalam penyusunan dan pelaksanaan budget.

4)
Menetapkan metode-metode dan prosedur-prosedur, sehingga memungkinkan pengendalian dan penghematan atau penyempurnaan biaya-biaya.

5)
Menganalisa biaya-biaya yang memberikan informasi kepada manajemen dalam masalah-masalah, dimana perlu diadakan pemilihan antara dua alternatif atau lebih.


Penggolongan Biaya

Ada lima cara penggolongan biaya, yaitu penggolongan biaya:
1. Atas dasar obyek pengeluaran
2. Atas dasar fungsi pokok didalam perusahaan
3. Atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
4. Atas dasar perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
5. Atas dasar jangka waktu manfaatnya.

1. Penggolongan Biaya Atas dasar Obyek Pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua yang berhubungan dengan bahan baker disebut "biaya bahan bakar"

2. Penggolongan Biaya Atas Dasar Fungsi Pokok Dalam Perusahaan

Biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

  1. Biaya Produksi. Yaitu biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan (dimatckan) dengan penghasilan (revenue) diperiode mana produk itu dijuaLBiaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku/direct material, tenaga kerja/d/rect labor, dan biaya overhead pabrik/yactory overhead costs. Biaya produksi terbagi lagi kedalam dua kategori yaitu biaya prima (prime cost) yang terdiri atas biaya bahan dan tenaga kerja, dan biaya konversi (conversion cost) yaitu biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
  2. Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi biaya angkutan dari gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran , biaya contoh (sample).
  3. Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinir kegiatan kegiatan produksi dan pemasaran produk, contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi,Personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya fotocopy.

Jumlah biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum sering disebut biaya komersial (commercial expense).

Penggolongan Biaya Atas Dasar Hubungan Biaya Dengan Sesuatu Yang Dibiayai


Biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan; biaya langsung dan biaya tidak langsung.Biaya langsung/Direct costadalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Dalam hubungannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam hubungannya dengan departemen biaya langsung departemen (direct departemental cost) adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu.
Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tak langsung dalam hubungannya dengan produk tidak mudah diidentifikasi dengan produk tersebut. Dalam hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung departemen (indirect departemental Expense) adalah biaya yang terjadi disuatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen

Penggolongan Biaya Atas Dasar Perilaku Biaya Dalam Hubungannya Dengan   Perubahan Volume Kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan Volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi:
1. Biaya variabel
2. Biaya semi variabel
3. Biaya semi tetap
4. Biaya tetap

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya biaya variabel adalah biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung.
Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding perubahan volume kegiatan,. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

Biaya semi fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tetentu. Contohnya gaji direktur produksi.

Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaat

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua :
Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah pengeluaran biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat terjadi dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasiatau dideplesi.

Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) adalah pengeluaran biaya hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi di mana pengeluaran tersebut terjadi (biaya periode). Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukandengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.

Laporan Harga Pokok Barang Yang di Produksi

Pada perusahaan perdagangan, harga pokok penjualan dihitung dengan menambahkan persediaan barang dagangan awal dengan pembelian barang dagangan dikurangi dengan persediaan barang dagangan akhir.

Pada perusahaan Manufaktur (pabrik) tidak demikian halnya. Pada perusahaan manufaktur, karena ada proses produksi sebelum dilakukan transaksi penjualan sebelum dapat disusunn harga pokok penjualan terlebih dahulu disusun harga pokok barang yang diproduksi.Harga pokok barang yang diproduksi itu tidak lain adalah merupakan kumpulan dari biaya - biaya produksi yang telah dicatat pada siklus akuntansi biaya. Oleh sebab itu pada akhir periode tertentu (akhir tahun) saat pelaporan kegiatan perusahaan, disusunlah laporan harga pokok barang yang diproduksi.

Untuk menghitung harga pokok barang yang diproduksi periode tertentu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikutrPersediaan awal barang (produk) dalam proses ditambah dengan pemakaian bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya aoverhead pabrik yang dibebankan. Dari hasil penambahan tersebut didapatkan harga pokok barang yang diproses selama periode yang dimaksud. Bila hasil tersebut dikurangi dengan persediaan akhir barang dalam proses akan didapatkan harga pokok barang yang diproduksi.Bila harga pokok barang yang diproduksi telah dihitung maka selanjutnya baru dilakukan perhitungan harga pokok penjualan.

Berikut perbandingan laporan laba rugi dan laporan harga pokok penjualan perusahaan dagang dan manufaktur:

Metode Pengumpulan Biaya Produksi

Untuk dapat menghasilkan suatu perhitungan harga pokok produk diperlukan suatu proses pengumpulan dari biaya-biaya yang terjadi atas suatu produk. Proses pengumpulan biaya produksi dimulai dari proses mendapatkan bahan mentah sampai kepada pengakuan produk selesai [jadi).
Metode pengumpulan biaya produksi terbagi atas metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses.

a. Metode Harga Pokok Pesanan

Pada metode ini, harga pokok (biaya produksi) dikumpulkan atas dasar pekerjaan-pekerjaan    atau    pesanan-pesanan    yang    diterima    dari langganan/pembeli mulai dari satu unit pesanan sampai kepada suatu partai besar yang diproses pada saat yang sama.

Beberapa contoh perusahaan yang menggunakan metode ini adalah kontraktor atau pemborong bangunan, perusahaan meubel, perusahaan percetakan dan lain-lain.

b. Metode Harga Pokok Proses

Pada metode ini, harga pokok (biaya produksi] dikumpulkan atas dasar proses atau departemen untuk suatu periode tertentu, biasanya satu bulan. Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya produksi tidak langsung (overhead) yang dibebankan, dibebankan pada rekening-rekening barang dalam proses setiap departemen. Beberapa contoh perusahaan yang menggunakan metode ini adalah perusahaan tekstil, pabrik kertas, dan pabrik semen.

Metode Penentuan Biaya Produksi

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu Full Costing/Absorption Costingdan Variabel Costing.

1. Full Costing/Absorption Costing
Full costing merupakan metode penentuaan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead baik yang berperilaku variabel amupun tetap.
Pendekatan full costing/ Absorption Costing yang biasa dikenal sebagai pendekatan tradisional menghasilkan laporan laba rugi dimana biaya-biaya di organisisr dan disajikan berdasarkan fungsi-fungsi produksi, adminstrasi dan penjualan. Laporan laba rugi yang dihasilkan dari pendekatan ini banyak digunakan untuk memenuhi pihak luar perusahaan, oleh karena itu sistematikanya harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berterima umum untuk menjamin informasi yang tersaji dalam laporan tersebut.

2. Variabel Costing
Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

Dalam pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok adalah biaya produksi variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

Biaya-biaya produksi tetap dikelompokkan sebagai biaya periodik bersama-sama dengan biaya tetap non produksi.

Pendekatan variabel costing di kenal sebagai contribution approach merupakan suatu format laporan laba rugi yang mengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya dimana biaya-biaya dipisahkan menurut kategori biaya variabel dan biaya tetap dan tidak dipisahkan menurut fungsi-fungsi produksi, adminstrasi dan penjualan.

Dalam pendekatan ini biaya-biaya berubah sejalan dengan perubahan output yang diperlakukan sebagai elemen harga pokok produk. Laporan laba rugi dihasilkan dari pendekatan ini banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal oleh karena itu tidak harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum.

PT. SENI KARYA
Laporan Rugi Laba dengan Pendekatan Full Costing
31 Desember 2017
PT. SENI KARYA
Laporan Rugi Laba dengan Pendekatan Variabel Costing
31 Desember 2017

Copyright © Ciwi Ciwi 74 . All rights reserved.