Definisi Bahan Baku, Biaya Bahan Baku, Pembelian Bahan, Pemakaian Bahan, Jurnal mutasi bahan

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU DAN JUST IN TIME


Bahan baku adalah merupakan bahan yang secara menyeluruh membentuk produk selesai dan dapat diidentifikasi secara langsung pada produk yang bersangkutan. Pengertian bahan baku dapat meluas meliputi juga bahan-bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi. Bahan baku yang demikian termasuk dalam pengertian bahan baku penolong dan bahan baku pembantu.

Bahan baku dibedakan atas bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung (indirect material). Bila biaya bahan baku tersebut langsung dibebankan kepada kelompok biaya bahan baku dinamakan bahan baku langsung, sedangkan bila biaya bahan baku dimaksud dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik dinamakan biaya bahan baku tidak langsung.

Menurut prinsip akuntansi, semua biaya untuk memperoleh bahan baku dan menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah. Jadi harga pokok bahan baku tidak hanya tercantum dalam faktur pembelian saja. Harga pokok bahan balu terdiri dari harga beli ditambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap diolah. Harga beli dan biaya angkutan merupakan unsur mudah diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku, sedangkan biaya pesan, biaya penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, pergudangan dan biaya akuntansi bahan baku merupakan unsur-unsur biaya yang sulit diperhitungkan kepada harga pokok bahan baku yang dibeli.
Pada umumnya harga pokok bahan baku hanya dicatat sebesar harga beli menurut faktur dari pemasok, sedangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku dan menjadikan bahan baku yang siap diolah diperhitungkan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
Secara sederhana prosedur pembelian biasanya melibatkan bagian produksi yang meminta bahan, bagian pembelian yang bertugas untuk memesan bahan dan perlengkapan, bagian penerimaan barang yang bertugas menerima barang yang dibeli dan bagian gudang yang menyimpan barang, Proses pembelian dimulai dari bagian produksi yang meminta bahan yang dibutuhkan sesuai dengan rencana kerja pabrik.

Dokumen yang digunakan umumnya terdiri dari 3 macam yaitu permintaan pembelian, pesanan pembelian, dan laporan penerimaan barang.

Permintaan pembelian (purchase requisition) adalah permintaan tertulis yang dibuat untuk memberi tahu bagian pembelian akan kebutuhan bahan atau perlengkapan (supplies), Dokumen surat permintaan pembelian ini bisa berisi spesifikasi detail mengenai bahan, misalnya mengenai jenis, ukuran warna, jumlah yang dibutuhkan dan juga berisi kapan bahan tersebut harus siap di pabrik. Selain itu juga dapat berisi nama peminta, penjelasan mengenai barang, harga per satuan atau per potong, pengiriman, tanggal diterima, dan tanda tangan peminta dan pemberi persetujuan.

Pesanan pembelian adalah dokumen tertulis yang dikirimkan kepada pemasok sebagai tindak lanjut disetujuinya permintaan pembelian oleh bagian pembelian. Pesanan pembelian biasanya juga mengandung syarat-syarat pengiriman dan syarat pembayaran (termin). Isi pesanan pembelian umumnya termasuk nama perusahaan pemesan, nama pemasok, tanggal pesanan penjelasan mengenai barang, harga barang pengiriman, penyimpanan, asuransi dan tanda tangan yang berwenang.

Laporan penerimaan barang adalah laporan yang dibuat oleh penerima barang yang dibeli. Laporan ini dibuat berdasarkan pengamatan pisik barang yang diterima.Laporan ini umumnya berisi nama pengirim, nomer pesanan, data pengiriman, penjelasan mengenai barang, perbedaan dengan pesanan dan tanda tangan penerima.

Pemakaian bahan merupakan kenyataan yang ada bahwa bahan baku dibutuhkan untuk produksi. Setiap pemakaian bahan harus dilakukan dengan meminta bahan kepada bagian gudang penyimpanan bahan melalui persetujuan pejabat pengawas atau pengendali produksi. Bila pabrik dalam hal ini bagian produksi membutuhkan bahan baku untuk berproduksi barulah dibuatkan dokumen sebagai bukti permintaan bahan yaitu berupa surat permintaan bahan (materials requisition). Dokumen ini biasanya di buat oleh peminta yaitu bagian produksi dengan mengisikan nama bahan, jumlah kuantitas dan tujuan pemakaian.

Jurnal mutasi bahan dibuat berdasarkan bukti-bukti sebagai berikut:

  1. Untuk pembelian bahan digunakan faktur pembelian yang dilampiri laporan penerimaan barang dan pesanan pembelian.
  2. Untuk pemakaian bahan-dibuat berdasarkan bukti permintaan bahan.
Ayat-ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pembelian dan pemakaian bahan sebagai berikut
Bila jumlah bahan yang diminta ternyata sisa, maka sisa tersebut dapat dikembalikan ke gudang. Pengembalian sisa bahan dicatat dengan ayat jurnal yang dibuat sebagai berikut:

Demikian uraian tentang Definisi Bahan Baku, Biaya Bahan Baku, Pembelian Bahan, Pemakaian Bahan, Jurnal mutasi bahan semoga bisa dipahami.
Copyright © Ciwi Ciwi 74 . All rights reserved.