Pengertian Prinsip Ekonomi, Motif Ekonomi, Prinsip Ekonomi Produsen, Konsumen
Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi adalah garis-garis penuntun yang digunakan oleh pelaku ekonomi dalam melaksanakan tindakan ekonomi. Prinsip ekonomi dapat diartikan juga sebagai pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang di dalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi tersebut adalah dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal atau dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu. Prinsip ekonomi yang sebelumnya pernah berkembang yakni “dengan pengorbanan yang minimal dapat menghasilkan hasil yang maksimal” sudah tidak tepat karena hanya akan melahirkan manusia liberal yang serakah dan menghalalkan segala cara.
Dalam melakukan prinsip ekonomi kita hendaknya tidak menghalalkan segala cara. Prinsip ekonomi yang dilakukan sebaiknya memberikan manfaat atau keuntungan bagi masyarakat serta selalu memperhatikan etika dan moral. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya. Keadaan inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun sehingga terjagalah norma, etika dan kesopan-santunan yang dianut oleh masyarakat.
Dengan menerapkan prinsip ekonomi, seseorang telah bertindak secara rasional dalam sudut pandang ekonomi. Prinsip ini berlaku bagi seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi yang meliputi produksi, konsiunsi, maupun distribusi.
Dalam melakukan prinsip ekonomi kita hendaknya tidak menghalalkan segala cara. Prinsip ekonomi yang dilakukan sebaiknya memberikan manfaat atau keuntungan bagi masyarakat serta selalu memperhatikan etika dan moral. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya. Keadaan inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun sehingga terjagalah norma, etika dan kesopan-santunan yang dianut oleh masyarakat.
Dengan menerapkan prinsip ekonomi, seseorang telah bertindak secara rasional dalam sudut pandang ekonomi. Prinsip ini berlaku bagi seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi yang meliputi produksi, konsiunsi, maupun distribusi.
1. Prinsip Ekonomi Produsen
Produsen dalam melakukan proses produksi harus menentukan pilihan dalam pemanfaatan sumber daya. Produsen perlu mempertimbangkan pengorbanan serendah-rendahnya dalam menghasilkan suatu produk tertentu. Produsen juga dapat berpikir untuk menghasilkan produksebanyak-banyaknya dengan biaya pengorbanan tertentu. Oleh karena itu, produsen dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
a. Menentukan produk yang sesuai dengan selera masyarakat.
b. Membuat barang berkualitas.
c. Menentukan teknik produksi yang efisien.
d. Menggunakan bahan baku yang berkualitas.
e. Menentukan lokasi perusahaan yang dekat dengan faktor produksi.
f. Mengharapkan keuntungan yang optimal.
2. Prinsip Ekonomi Konsumen
Dengan prinsip ekonomi, konsumen akan mencari alternatif pilihan yang paling rasional sehingga memperoleh kepuasan maksimal. Dalam menerapkan prinsip ekonomi, konsumen dapat melakukan hal-hal berikut.
a. Membuat daftar skala prioritas kebutuhan.
b. Memerhatikan manfaat atas penggunaan barang dan jasa.
c. Memilih barang dan jasa berkualitas.
d. Mencari informasi tentang barang dan jasa.
e. Mengembangkan sikap hemat.
f. Memerhatikan kemampuan daya beli.
3. Prinsip Ekonomi Distributor
Dalam melaksanakan peraimya, distributor juga perlu menerapkan prinsip ekonomi. Prinsip yang dapat diterapkan adalah dengan biaya tertentu, distributor dapat menyalurkan barang dan jasa dalam jumlah, mutu, serta waktu yang tepat Dalam menerapkan prinsip ekonomi, distributor dapat melakukan hal-hal berikut
a. Menentukan harga jual.
b. Memilili sarana transportasi sesuai dengan selera kebutuhan masyarakat.
c. Menyalurkan barang secara tepat.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen atau pelanggan.
e. Mencari keimtungan dengan pertimbangan pengorbanan.
Motif Ekonomi
Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat sangat beragam. Selain itu, setiap individu melakukan kegiatan ekonomi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan adanya alasan ekonomi yang berbeda. Dalam ilmu ekonomi, alasan tersebut disebut motif ekonomi. Jadi, motif ekonomi merupakan alasan yang mendasari seseorang melakukan tindakan ekonomi.
Motif ekonomi dapat dilakukan oleh produsen, koiisumen, dan distributor.
1. Motif Ekonomi Produsen
Motif yang mendasari produsen melakukan kegiatan produksi, antara lain sebagai berikut.
a. Motif Mencari Keuntungan
Tindakan ekonomi yang dilakukan produsen bertujuan mencari keuntungan atau laba yang optimal. Tindakan ekonomi produsen harus dilakukan secara efisien. Keuntungan dapat digunakan untuk menambah modal usaha sekaligus memperluas atau mengembangkan usahanya.
b. Motif Mencari Kekuasaan Ekonomi
Sebagian perusahaan ada yang melakukan diversifikasi usaha atau perluasan usaha. Perluasan usaha tersebut bertujuan menguasai pasar.
c. Motif Memperoleh Penghargaan
Penghargaan dapat diperoleh jika produsen meraih prestasi di dunia usaha. Adanya penghargaan dapat memotivasi produsen untuk lebih giat dalam berkarya.
d. Motif Sosial
Setiap perusahaan wajib untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial. Program tersebut mendorongprodusen untukpeduli terhadap sesama. Misalnya, produsen memberikan santunan kepada anak yatim, produsen membantu pembangunan atau produsen menyumbang organisasi yang peduli lingkungan.
2. Motif Ekonomi Konsumen
Seorang konsumen dalam melakukan tindakan ekonomi didasari oleh motif tertentu. Motif yang melandasi konsumen dalam tindakan ekonomi, antara lain sebagai berikut.
a. Memperoleh Kepuasan Maksimal
Konsumen bertindak secara rasional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup secara memuaskan.
b. Menaikkan Status Sosial
Perilaku konsumtif bertujuan menunjukkan status sosialnya sebagai individu yang kaya secara ekonomi.
c. Memperoleh Pengakuan di Lingkungan
Kepatuhan terhadap aturan yang berlaku memungkinkan individu diterima di lingkungan.
d. Mempertahankan Kelangsungan Hidup
Tujuan ini dapat tercapai jika konsumen memenuhi kebutuhan primer ataupokok secara layak Pemenuhan kebutuhan primer juga dimaksudkan meningkatkan tar af hidup.
e. Motif Berbuat Sosial
Misalnya, menyantuni anakyatim piatu atau memberi bantuan kepada korban bencana alam. Dengan berbuat sosial, seseorang yang memiliki kelebihan dana dapat menyalurkan sebagian dana kepada orang lain.
3. Motif Ekonomi Distributor
Konsumen bertindak secara rasional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup secara memuaskan.
b. Menaikkan Status Sosial
Perilaku konsumtif bertujuan menunjukkan status sosialnya sebagai individu yang kaya secara ekonomi.
c. Memperoleh Pengakuan di Lingkungan
Kepatuhan terhadap aturan yang berlaku memungkinkan individu diterima di lingkungan.
d. Mempertahankan Kelangsungan Hidup
Tujuan ini dapat tercapai jika konsumen memenuhi kebutuhan primer ataupokok secara layak Pemenuhan kebutuhan primer juga dimaksudkan meningkatkan tar af hidup.
e. Motif Berbuat Sosial
Misalnya, menyantuni anakyatim piatu atau memberi bantuan kepada korban bencana alam. Dengan berbuat sosial, seseorang yang memiliki kelebihan dana dapat menyalurkan sebagian dana kepada orang lain.
3. Motif Ekonomi Distributor
Distributor merupakan pelaku ekonomi yang berperan menyalurkan berang dan jasa dari produsen kepada masyarakat. Kegiatan ini memiliki tujuan memperoleh balas jasa berupa laba. Akan tetapi, ada satu lembaga distribusi yang memiliki motif menyejahterakan anggotanya. Lembaga tersebut adalah koperasi. Koperasi merupakan badan usaha bersama yang mengutamakan kepentingan anggotanya.
Daftar Isi Ciwi-ciwi74
Popular Posts
- Contoh Proposal Wedding Organizer
- Pengertian Elastisitas Permintaan dan Penawaran, Jenis-Jenis Elastisitas Harga Penawaran, Perhitungan Elastisitas Harga Permintaan, Jenis-Jenis Elastisitas Harga Permintaan
- PRINSIP PRINSIP ADMINISTRASI KEUANGAN
- Pengertian Konsumen, Konsumsi, Tujuan Konsumsi, Faktor yang Mempengaruhi, Teori Perilaku Konsumen
- Pengertian Biaya Kesempatan (Opportunity Cost), Batas Kemungkinan Produksi