Rindu yang Tak Pernah Pulang
Senja yang Mengingatkan Senja selalu datang dengan cara yang sama, namun kali ini berbeda. Langit oranye memudar perlahan, meninggalkan jejak keemasan yang menembus jendela kamarku. Di balik tirai tipis, aku duduk sendiri, memeluk lutut, dan membiarkan rindu merayap masuk. Rindu itu padamu. Rindu yang tak pernah pulang, yang selalu menghampiri di saat aku paling tak siap. Setiap hembusan angin membawa aroma kenangan kita—tawa, bisikan, bahkan pertengkaran kecil yang kini terasa manis. Tapi kenyataan berkata lain; kau telah pergi, entah untuk sementara atau selamanya. Aku mencoba tersenyum pada diriku sendiri, menipu hati agar merasa tenang. Namun setiap detik senja, setiap cahaya yang memudar, mengingatkanku bahwa rindu ini tak pernah pulang. Kenangan yang Menyapa Diam-diam Rindu ini seperti hujan yang datang tanpa peringatan. Aku menatap foto kita di meja belajar; senyummu tetap sama, hangat, dan membuat hatiku bergetar. Betapa sederhana kebahagiaan itu dulu—hanya berdua, duduk d...